Tuesday, August 2, 2016

MENIKMATI NASI LIWET KHAS SUNDA DI SAUNG RANGGON - TASIKMALAYA

Oleh : Resna Natamihardja

     Menikmati makanan di luar rumah sekedar berganti suasana adalah salah satu cara kami menikmati akhir pekan.  Tak harus ke luar kota, cukup mencari rumah makan di dalam kota pun bisa.

     Bagi yang sedang berkunjung ke kota Tasikmalaya dan ingin menikmati menu khas sunda dengan suasana nyaman Rumah Makan Saung Ranggon bisa menjadi salah satu pilihan.  Rumah makan ini tidak terletak di jalan utama kota Tasikmalaya.  Dari pertigaan Jalan Ibrahim Adjie dekat SMA Negeri 2 Kota Tasikmalaya masuk ke jalan Rarangjami, lokasinya terletak persis di depan MTs Negeri Rarangjami.

     Beberapa tahun lalu, saya kerap berkunjung ke rumah makan ini, sewaktu di tempat kerja yang lama, datang berombongan dengan teman sekantor.  Menu yang sering dipesan teman kantor biasanya nasi liwet, ikan gurame bakar, tumis sayuran, pencok leunca atau  kacang panjang.

     Kali ini pun bukan yang pertama kali kami bertiga datang ke sini.  Tapi kali ini kami datang tepat di jam makan siang dan pada hari sabtu.  Tempat duduk yang tersedia sudah banyak yang dipesan, baik oleh perusahaan, perkumpulan maupun keluarga besar tertentu.  Tapi alhamdulillah kami masih kebagian tempat duduk.

     Setelah kami duduk, seorang waiter langsung menghampiri dan menanyakan menu yang akan dipesan.  Kali ini untuk nasi, kami hanya memesan nasi liwet polos karena tensi Papa-nya Naura sedang tidak stabil.  Sebelumnya kami pernah memesan nasi liwet dengan tumis teri.  Tumis teri nya disajikn di atas liwet matang beralaskan daun.  Bahan yang digunakan dalam tumis teri ini terdiri dari ikan asin teri yang kadar keasinannya sudah berkurang, ati - ampela, petai cabai dam bumbu - bumbu.  Sebagai teman nasi, kali ini kami memesan bakar ayam kampung tiga porsi untuk bertiga, karedok mentah, mendoan dan sambal lalap.

    Lanskap tempat ini cukup menarik selain saung - saung artistik terdapat kolam yang dihiasi pohon - pohon.  Bahkan terdapat satu kolam berisi ikan nilem mangut yang bisa digunakan untuk 'terapi ikan'.  Pengunjung bisa mempergunakan fasilitas ini tanpa bayar.  Tersedia pula sarana bermain berupa ayunan untuk anak - anak.  Bagian belakang rumah makan ini terbuka sehingga kita bisa leluasa menikmati pemandangan hamparan sawah.  Ada yang unik disini, di tengah hamparan sawah terdapat rel kereta api sehingga jadwalnya kereta lewat akan terlihat rangkaian gerbong kereta di tengah sawah, pemandangan yang sangat disukai anak saya.
    
    Setelah menunggu, akhirnya pesanan kami datang.  Nasi liwet yang baru matang disajikan berikut kastrolnya.  Ayam kampung bakar nya memiliki bumbu saus spesial yang jarang ditemui di tempat lain.  Jika biasanya ayam bakar disajikan dengan bumbu kunyit, kecap atau madu.  Bumbu saus ayam kampung bakar-nya berwarna kecoklatan dengan rasa santan yang lembut di dalamnya.  Rasanya enak.

     Harga satu kastrol nasi liwet polos yang bisa disantap empat sampai enam orang adalah empat puluh ribu rupiah.  Untuk nasi liwet dengan topping di atasnya lima puluh ribu rupiah.  Sedangkan harga satu porsi ayam kampung bakar yang terdiri dari satu bagian paha atau dada adalah sembilan belas ribu rupiah.

     Jika datang di luar waktu jam makan, seperti ketika kami berkunjung terdahulu datang pada pukul empat sore, kami bisa makan sambil menikmati pemandangan di sekeliling dengan leluasa.  Tempat ini bisa dijadikan pilihan untuk yang sedang berwisata kuliner di kota Tasikmalaya.  Tapi siang ini karena tepat di jam makan siang dan di hari libur kerja bagi sebagian perusahaan, tempat makan ini penuh hingga kami tak bisa leluasa.  Hanya sekedar menikmati makan siang, bahkan parkir pun kami tak kebagian di halaman tapi di pinggir jalan.

No comments:

Post a Comment