Friday, September 2, 2016

DAUN CINCAU HIJAU JENIS POHON PERDU YANG KAYA SENYAWA BERKHASIAT

Oleh : Resna Natamihardja

     Kali ini saya ingin menampilkan salah satu tanaman pangan fungsional yang tumbuh di halaman rumah, yakni cincau hijau berbentuk pohon.  Sebagaimana diketahui pohon penghasil jel berwarna hijau yang dikenal sebagai cincau hijau ini ada dua jenis yakni yang merambat dan yang berbentuk pohon.  Yang tumbuh di halaman rumah  adalah yang berbentuk pohon.

     Tanaman ini sudah lama menjadi penghuni halaman depan rumah meski keberadaannya sedikit tersembunyi.  Saya mendapatkan bibitnya berupa batang yang telah memiliki akar gantung dari tetangga yang kebetulan sedang melakukan  prunning (pemangkasan).  Bibit ini ditanam dalam tanah langsung tanpa perlakukan khusus dan tumbuh tanpa perawatan khusus.

     Sekarang jika batangnya sudah menjulang saya juga melakukan prunning,  Karena kebetulan ditanam mepet ke dinding biasanya  biasanya akar gantungnya juga menempel ke dinding.  Batang hasil prunning biasanya dibuang sedangkan daunnya diberikan secara gratis ke tukang cincau yang biasa lewat di depan rumah.  Untuk yang belum mengetahui jenis cincau yang sedang saya ceritakan di sini, saya tampilkan foto yang menunjukkan pohon cincau yang tumbuh di halaman rumah.




     Es cincau adalah jajanan berupa minuman yang terdiri dari jelly cincau hijau ditambah es serut dan air gula.  Air gulanya bisa berbahan gula aren atau gula pasir yang diberi pewarna merah.  Jajanan ini tidak pernah surut popularitasnya dan tetap memiliki banyak penggemar.

      Dulu semasa kanak - kanak saya punya memori tentang tukang cincau yang biasa lewat di depan rumah Suatu ketika saya diajak Bapak melihat panen padi di sawah nenek yang berjarak kurang lebih lima kilometer dari rumah.  Siang hari menjelang dzuhur lewat tukang cincau di dekat sawah yang dipanen, lalu Bapak memanggil tukang cincau tersebut dan mengajak semua orang yang sedang panen untuk menikmati es cincau segar.  Yang membuat kenangan tersebut membekas dalam ingatan adalah karena rasa 'surprise' ketika mengetahui bahwa tukang cincau tersebut adalah tukang cincau yang sama dengan yang biasa lewat di depan rumah.  Dalam benak saya waktu itu, wow, jauhnya perjalanan   mamang tukang cincau ini setiap harinya untuk menjajakan cincau.

     Tukang cincau zaman dulu biasa membawa jualannya dengan cara dipikul.  Cincau dan es serutnya di simpan dalam wadah berbentuk mirip ember berbahan logam (saya tak tahu pasti jenis logamnya) dan wadah ini dimasukkan dalam lubang yang sengaja dibuat dalam pikulan kayu yang dibuat artistik dengan cat variasi gradasi warna hijau,  bagian yang berada di depannya berisi es serut yang telah ditambahi santan dan bagian belakangnya membawa jeli cincau hijau.  Tukang cincau zaman sekarang biasanya menggunakan roda yang didorong dan yang kadang membuat agak ragu membeli cincau sekarang adalah sebagian pedagang cincau menggunakan plastik putih ember bekas cat atau bahan makanan.

     Saya jarang memanfaatkan tanaman cincau yang ada di depan rumah.  Bahkan belum pernah memanfaatkannya untuk sajian minuman di rumah karena belum pernah berhasil membuatnya layak saji.  Tapi sebagai penangkal panas dalam saya kadang membuatnya menjadi jeli meski tidak bisa menyaringnya dengan sempurna karena cincaunya keburu mengental hingga sukar disaring.  Jadi saya minum sekalian dengan serpihan daun yang tak sempat dipisahkan.

     Inovasi dalam penyajian minuman cincau sebagai barang dagangan banyak dilakukan, misalnya dengan membubuhkan ice cream dan susu kental cokelat sebagai pengganti es serut dan santan dalam jajanan cincau konvensional.

     Sebagai tanaman pangan fungsional, cincau hijau ini juga memiliki manfaat atau khasiat untuk kesehatan manusia.  Tanaman yang memiliki nama latin Premna Oblongata ini selain menurut pengalaman turun temurun memiliki manfaat bagi tubuh manusia dalam pengobatan tradisional juga telah diteliti khasiatnya melalui proses ilmiah.

     Dalam penggunaannya secara tradisional cincau dikenal sebagai penurun panas (demam), mengobati mual, radang lambung, batuk dan penurun darah tinggi.

     Sedangkan menurut publikasi hasil penelitian ilmiah yang saya baca cincau mengandung berbagai senyawa bio aktif yang potensial berfungsi sebagai anti oksidan, anti mutagenik, anti hipertensi dan anti diabetes.  Selain itu cincau hijau juga memiliki kandungan serat yang cukup tinggi yang baik untuk pencernaan.  Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa daun cincau Premna Oblongata ini memiliki kandungan klorofil lebih tinggi di banding pegagan dan daun katuk.

     Dengan banyajnya kandungan senyawa yang berpotensi memberikan khasiat bagi kesehatan manusia cincau dapat digunakan sebagai Food Based Therapy (terapi berbasis pangan) yang bisa menjadi salah satu alternatif dalam meredakan gejala bahkan menyembuhkan penyakit.

    Untuk saya, itu berarti saya harus berusaha menghasilkan cincau layak saji di rumah  sehingga bisa menyajikan cincau di rumah tak hanya sebagai obat tapi juga sebagai minuman yang hiegenis, bebas bahan kimia berbahaya dan rasanya enak hingga disukai seluruh anggota keluarga.
 

1 comment:

  1. Yang butuh bibit dan daun cincau silakan hubungi kami di chasiapro@gmail.com atau 082136712513 Siap kirim. Trims Prabowo JOgja

    ReplyDelete