Thursday, July 21, 2016

LEBARAN DI BANDUNG 3 : MENCICIPI RASA BAKSO BOEDJANGAN

Oleh : Resna Natamihardja

     Selepas bermain di Taman Lalu Lintas, kami memutuskan mencari makan siang dengan menu alternatif.  Kami ingin mencari bakso.  Semula yang dituju adalah tempat yang menyediakan bakso dengan rasa mirip mie bakso yang ada di Kota Tasikmalaya yang terletak di Jalan Lodaya (mie bakso apa hayo tebak?).  Sayangnya ternyata tempat tersebut masih tutup.

    
     Ketika mencari tempat lain, kami melihat di Jalan Burangrang ada tempat yang menyediakan menu bakso.  dari depan nampak tulisan besar besar bakso BOEDJANGAN.  Tempat tersebut waktu itu penuh dengan orang.  Mungkin banyak orang bosan dengan menu lebaran di rumahnya.

     Karena banyak pengunjung, kami harus sedikit bersabar menunggu waiter atau waitress menghampiri.  Sambil menunggu, kami membaca menu yang tersedia.  Di sana nampak beragam pilihan bakso, mie yamin dan minuman.

     Ketika giliran waiter menghampiri, kami memesan tiga porsi bakso terdiri dari satu porsi bakso keju untuk saya dan dua porsi bakso urat untuk putri saya dan papanya.  Minumannya kami pesan tiga gelas teh tarik, satu gelas teh tarik dingin untuk saya dan dua gelas teh tarik hangat untuk suami dan anak saya.  Baru sadar ternyata saya selalu punya pilihan berbeda dari mereka berdua hehe...

     Dan setelah pesanan datang, saya baru tahu ternyata jenis baksonya bukan seperti bakso yang banyak di Tasikmalaya.  Dalam satu mangkuk bakso diisi mie keriting, bihun, caisim, kuah bening dan tentu saja bakso.  Meski jenisnya tak mirip bakso khas Tasikmalaya tapi rasanya secara keseluruhan enak.

     Karena rasa ingin tahu, ketika pulang saya memesan mie yamin, jenis mie yang saya pesan adalah mie hijau.  Karena yang saya pesan adalah mie yamin manis, yang kami dapatkan mie tanpa kuah dengan bumbu mengandung kecap dengan suwiran ayam.  Warna mienya hanya samar - samar terlihat hijau karena terlumuri kecap.  Setelah sampai di rumah saya cicipi, rasanya lumayan enak.

      Selama menunggu dilayani hingga selesai makan saya mengamati suasana dalam ruangan.  Penataan ruangannya cukup artistik, tempatnya membuat betah.  Kalau saja saat itu tidak penuh dengan pengunjung, saya ingin meluangkan waktu menikmati suasana sambil ngobrol.  Sayang ketika kami belum selesai makan pun pengunjung baru terus berdatangan.  Mungkin karena penyedia  bakso lain belum buka maka pengunjungnya sampai antri begini.

     Untuk yang mencari bakso dengan rasa alternatif dan enak, bakso Boedjangan bisa menjadi pilihan (by the way, apa hubungan bakso Boedjangan dengan lirik lagu bujangan milik Koesploes atau Rhoma Irama ya?)

     Dan selesai makan siang di bakso Boedjangan Jalan Burangrang kami pulang ke rumah.  Istirahat sejenak kemudian bersiap - siap packing barang bawaan menunggu jadwal keberangkatan pulang dengan kereta. 

No comments:

Post a Comment