Melanjutkan catatan tentang jenis - jenis bahan pangan untuk makanan bayi berdasarkan umur, kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman membuat makanan bayi sendiri.
Untuk yang ingin mengetahui bahan pangan untuk makanan bayi sesuai usia yang saya pergunakan silakan baca BAHAN PANGAN UNTUK MEMBUAT MAKANAN BAYI
Di catatan ini saya tidak akan menuliskan secara mendetail resep makanan bayi homemade tapi catatan tentang cara pembuatan makanan bayi homemade yang saya lakukan dulu.
Saya memulai pengenalan makanan padat untuk bayi di usia enam bulan. Mulai dengan bubur halus yang sangat cair berbahan beras putih organik. Saya tidak menggunakan tepung sebagai bahan dasarnya melainkan beras utuh.
Saya mengawali dengan dua sendok beras untuk 3 kali makan ditambah air (saya lupa takaran persisnya), diletakkan dalam mug stainless steel tertutup, dimasak dalam panci yang berisi air. Ada sedikit cerita, pernah sekali waktu, saya memasukkan air perebus terlalu banyak sehingga bubur yang ada dalam stainless steel terbalik dan tumpah dalam panci sehingga pembuatannya diulang.
Dua minggu saya coba mengenalkan bubur bayi berbahan beras dengan tekstur sangat halus dan cair yang dimasak dengan cara ditim dan dihaluskan dengan blender. Saya mempersiapkan blender untuk makanan bayi dengan membeli blender yang tabungnya terbuat dari kaca, ditempeli stiker food grade dan tidak dipergunakan untuk makanan lain. Setelah lewat dua minggu, saya ingin menambahkan dengan sayuran dan terjadilah 'kisah sedih' yang saya pernah ceritakan hehe... saya mulai dengan sekuntum brokoli (kurang lebih sesendok makan) dan itu menyebabkan perut putri saya kembung. Akhirnya saya mundur kembali ke bubur beras halus selama dua hari sambil browsing mencari bahan makanan untuk bayi sesuai tahapan usia.
Setelah menemukan chart pemberian makanan untuk bayi sesuai umur di wholesomebabyfood.momtastic.com akhirnya saya memperbaiki kekeliruan dan memulai pengenalan sayuran dengan wortel dengan jumlah awal yang lebih sedikit terlebih dahulu (hanya satu sendok teh parutan wortel) dan ditambahkan secara bertahap. Wortel tidak membuat kembung namun membuat pup bayi menjadi agak keras.
Lazimnya bubur bayi memang menggunakan wortel, namun tertarik dengan penjelasan salah satu artikel di wholesomebabyfood.momtastic.com yang mengatakan bahwa sweet potatoes (ubi jalar yang disana ditunjukkan dalam gambarnya yang berwarna merah) adalah makanan yang sangat baik untuk bayi. Saya memasukkannnya sebagai substitut wortel. Ibu saya mengatakan bahwa makanan bayi jarang dipergunakan untuk makanan bayi karena alasan tertentu. Tapi ketika saya memberikan ubi merah untuk putri saya (dengan takaran yang sama dengan wortel) tak ada masalah yang terjadi pada putri saya. Hanya saja warning dari ibu membuat saya tidak terlalu sering memberikan ubi jalar untuk putri saya.
Saya punya cerita unik tentang wortel dan keponakan saya. Dulu jari tangan dan jari kaki keponakan sempat menguning hingga membuat kami semua sangat khawatir dia sakit meski dia kelihatan baik - baik saja. Ketika orangtua nya membawa ke dokter, dokter mendiagnosa itu karena konsumsi wortel berlebih dan dokter menyuruh menghentikan dulu penambahan wortel dalam makanan keponakan saya. Dan ternyata diagnosa dokter bebar, jari -jari keponakan menguning karena konsumsi wortel berlebih, setelah dihentikan sementara waktu kondisi tangan dan kaki keponakan saya berangsur pulih seperti semula. Mungkin lebih tepatnya karena konsumsi beta karoten berlebih ya...
Banyak ibu bekerja memilih menggunakan makanan bayi buatan pabrik dalam pengenalan makanan padat untuk putra - putrinya dengan alasan kepraktisan. Tapi sebenarnya selain bisa memilih bahan sesuai keinginan, pembuatan makanan bayi tidak serumit yang diduga.
Untuk membuat bubur, beras dan air ditim kurang lebih 45 menit, angkat, dinginkan, haluskan dengan blender dan panaskan kembali kurang lebih 15 menit.
Jika ke dalam bubur akan ditambahkan kaldu dan protein hewani, buatlah kaldu dengan cara merebus daging ayam atau ikan dalam air dengan api sangat kecil, rebus sampai daging ayam atau ikan matang. Untuk menyiasati waktu, saya biasanya membuat kaldu di akhir pekan kemudian dikemas untuk satu kali memasak. Saya biasa menyimpan dalam plastik beberapa sendok kaldu dan sepotong daging ayam atau ikan (saya mengawali dengan 50 gram untuk 3 kali makan).
Sehingga protein apapun yang dipergunakan dalam pembuatan makanan bayi biasanya dimasukkan bersamaan dengan sayuran. Beras ditim terlebih dahulu selama 30 menit, kemudian masukkan daging ayam atau ikan matang bersama kaldunya dan sayuran selama 15 menit, angkat, diamkan sampai dingin, lalu haluskan dengan blender sesuai kehalusan yang diinginkan dan panaskan kembali selama 15 menit. Dan setiap akan disajikan dihangatkan terlebih dahulu.
Volume pemberian makanan padat akan bertambah seiring bertambahnya usia bayi. Makanan padat di awal semester kedua ini akan menjembatani bayi hingga menjadi anak yang siap makan dengan 'makanan keluarga'.
Awalnya bubur bayi yang saya buat bertekstur sangat halus dan cair. Perlahan saya tambah kekentalannya. Kemudian tingkat kehalusannya dikurangi seiring kesiapan bayi hingga akhirnya tim bayi dibuat dengan beras utuh dengan tambahan cincangan halus sayuran dan protein hewani. Selanjutnya bertahap mulai dipisahkan nasi tim dengan sayurnya. Sayur ini awalnya dibuat dengan potongan halus. dan bertahap cincangan sayurnya dibuat lebih besar.
Jika terlibat dari awal dalam pembuatan makanan bayi, kita akan bisa membuat makanan bayi dengan volume yang tepat, meningkat seiring usia bayi. Saya sendiri tidak terlalu berpatokan pada resep makanan bayi yang banyak ditulis. Saya paling nyontek campuran bahannya saja.
Setiap anak dalah unik. Ada beberapa anak yang sudah siap dengan tim beras utuh di usia satu tahun. Tapi saya mendengar cerita beberapa teman yang anaknya sudah berusia hampir satu setengah tahun masih harus makan dengan tim lunak itupun masih harus diblender hingga setengah hancur.
Tapi sebagai ilustrasi saya dulu biasanya membuat tim bayi dengan bahan seperti ini:
Beras Merah
Tepung Kacang Kedelai
Brokoli
Kaldu dan daging ikan gurame
atau seperti ini :
Beras Putih
Tepung Kacang Hijau (Mung Bean)
Wortel
Kaldu dan daging ayam
Saya sangat merekomendasikan para ibu untuk memberikan makanan bayi buatan sendiri di rumah. Makanan bayi rumahan berdasar pengalaman saya memudahkan kita memberikan makanan sehat di usia selanjutnya untuk putra - putri kita. Dulu sebelum usia dua tahun, sangat mudah bagi saya memberikan sayuran atau buah apapun untuk putri saya, sekarang setelah umurnya lima tahun dan dia mulai mengenal banyak makanan 'enak' saya kadang agak kesulitan mengenalkan makanan terutama makanan baru untuknya. Yah, tergantung 'kebijakan' ibu - ibu untuk menjejalkan makanan baru yang dianggap bagus untuk tumbuh kembang anak. Dengan bujukan, reward atau penjelasan tentang akibat jika tidak makan dengan gizi seimbang.
Tapi seringnya penolakan ini terjadi hanya pada saat awal pengenalan sebelum mencoba, setelah dicoba kadang putri saya malah jadi suka sekali. Jadi kesulitannya malah pada saat membuatnya mau mencoba mencicipi.
Mungkin lebih bagus jika sebanyak mungkin sayur dan buah dikenalkan sebelum usia dua tahun. Saya punya cerita yang mungkin akan terdengar 'aneh' untuk ibu - ibu lain. Putri saya baru dikenalkan dengan anggur setelah umur 2 tahun. Dan karena tidak biasa, awalnya dia menolak makan anggur (import) yang mungkin menjadi kesukaan anak lain. Kekhawatiran saya yang berlebihan tentang 'handle' buah import membuat anak saya sampai sekarang kurang suka anggur (padahal buah lokal juga jarang yang pesticide free ya?heu...)
No comments:
Post a Comment