Bagi yang sedang mempertimbangkan berkebun di halaman sempit, tanaman kedondong mini (atau ada juga yang menyebutnya kedondong bangkok) bisa menjadi salah satu pilihan. Kendati buahnya terasa kecut/masam sehingga jarang dimanfaatkan tapi buahnya yang tak pernah absen menghiasai setiap ujung dahan membuatnya indah dipandang mata. Saya lebih suka menyebut tanaman tropis ini sebagai tanaman hias buah.
Pohon ini termasuk tanaman buah yang mudah dipelihara karena tidak memerlukan perawatan intensif. Saya hanya menebar NPK setiap enam bulan sekali (itupun kadang lupa) tapi daunnya senantiasa rimbun dan buahnya selalu lebat.
Saya menanam pohon ini langsung di tanah, di halaman depan rumah sisi samping kanan. Karena area ini merupakan jalan masuk rumah melalui pintu belakang, beberapa dahannya sekarang merintangi langkah orang yang akan masuk rumah. Biasanya jika sudah seperti ini saya akan melakukan pruning (pemangkasan) dan dahan hasil pangkasannya dibuang begitu saja. Daripada mubazir, sebelum dipotong, kali ini terlebih dahulu dahannya dicangkok. Ternyata kedondong mini ini termasuk tanaman yang sangat mudah dicangkok. Dalam dua minggu, akarnya sudah mulai terlihat menjulur di plastik transparan pembungkus media cangkok. Rencananya jika tidak ada orang lain yang membutuhkan untuk bibit akan saya tanam di pot menjadi tabulampot (TAnam BUah daLAM POT).
Tanaman ini juga bukan tanaman yang 'rewel'. Selain mudah berbuah tanpa memerlukan perlakuan khusus. Selama 'menghuni' halaman, pohon ini jarang terkena hama. Yang saya ingat, tanaman ini pernah terkena serangan kutu putih pada musim kemarau tahun lalu. Namun setelah disemprot detergen dan turun hujan dengan tibanya musim penghujan, hama tersebut hilang. Beberapa pohon juga pernah kehabisan daun karena dimakan ulat atau belalang, tapi pohon ini tidak menjadi 'pilihan' makanan kedua jenis binatang tersebut. Karena cara budidaya yang mudah, saya merekomendasikan tanaman ini untuk yang ingin berkebun di lahan sempit dan tidak memiliki banyak waktu untuk mengurusnya.
Bagian tanaman buah ini selain buahnya yang bisa dipergunakan untuk bahan rujak dan dibuat manisan, seorang sepupu mengatakan pucuk tanaman kedondong ini juga bisa digunakan sebagai bumbu dapur. Fungsinya sebagai penghasil rasa asam, sehingga bisa digunakan untuk menggantikan fungsi asam jawa dalam sayur asam (atau sayur lainnya). Saya sendiri sampai saat ini belum sempat memanggunakannya, tapi karena rasa ingin tahu pernah mencoba memetik dan mengecapnya. Benar rasa pucuk daun kedondong rasanya sangat asam. Dan penggunaannya mengkin lebih baik dari asam jawa karena tidak membuat keruh kuah sayur dan menghasilkan wangi yang khas.
Kedondong mini ini karena pohonnya yang pendek buahnya sering menjadi sasaran petik anak saya. Biasanya dipergunakan untuk bermain masak - masakan. Karena memang saya sendiri jarang memanfaatkan buahnya biasanya hal ini dibiarkan dan dia bisa mengambilnya setiap saat sesukanya.